Senin, 16 April 2012

Pemprov Liburkan Guru Mata Pelajaran Ujian Nasional



Mataram, SE
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat meliburkan guru mata pelajaran yang diuji dalam Ujian Nasional SMA/sekolah sederajat, guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan seperti bisikan jawaban untuk membantu anak didiknya.
“Guru mata pelajaran yang diuji diliburkan, supaya tidak ada kesan guru membantu peserta UN,” kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Nusa Tenggara Barat (NTB) H Lalu Syafi’i, saat memantau pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di SMA Negeri 2 Mataram, Senin.
Syafi’i memantau pelaksanaan UN tingkat SMA/sekolah sederajat di Kota Mataram, bersama dua anggota Komisi II DPRD Kota Mataram, masing-masing Abdul Misban (Pertai Pemuda Indonesia) dan H M Nur (Golkar).
Pelaksanaan UN tingkat SMA/sekolah sederajat dijadwalkan 16-19 April 2012, dan UN susulan akan dilaksanakan pada 23-26 April.
Peserta UN SMA Negeri 2 Mataram, yang dipantau Syafi’i, sebanyak 412 orang, namun seorang peserta yakni Siti Riski Amalia (jurusan IPA) tidak bisa mengikuti ujian hari pertama dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia, karena ia terjangkir deman berdarah (DB) dan sedang menjalani perawatan medis.
Siti diberi kesempatan mengikuti UN susulan, jika telah sembuh dan dapat mengikuti ujian tersebut.
Menurut Syafi’i, hari pertama UN itu guru mata pelajaran Bahasa Indonesia yang diliburkan, dan guru mata pelajaran lainnya juga akan diliburkan sesuai jadwal dan materi UN.
“Kebijakan ini berlaku di seluruh sekolah penyelenggara UN di wilayah NTB, baik di Pulau Lombok maupun Sumbawa dan pulau-pulau kecil yang ada pelaksaaan UN,” ujarnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa pihaknya terus berupaya mengingatkan para siswa agar tidak terpengaruh isu kunci jawaban, yang sudah beredar melalui pesan singkat (SMS) di kalangan peserta UN sejak tiga hari terakhir.
Dipastikan kunci jawaban itu salah dan hanya menggiring  peserta UN ke jurang kesesatan, karena metoda pelaksanaan UN yang diterapkan menutup peluang kebocoran soal.
“Kami juga telah mengingatkan orangtua dan atau wali murid dan komponen masyarakat lainnya agar ikut mendukung kesuksesan pelaksanaan UN, terutama mengingatkan peserta UN agar tidak terpengaruh isu kunci jawaban,” ujarnya.
Data Dinas Dikpora NTB, peserta UN jenjang SMA/sekolah sederajat tahun ajaran 2011/2012 tercatat sebanyak 58.281 orang, atau lebih banyak dari tahun sebelumnya yang mencapai 55.150 orang.
Dari 58.281 orang peserta UN itu, sebanyak 44.601 orang dari SMA/MA dan sebanyak 13.703 orang dari SMK.      
Peserta UN SMA/SMK/MA tahun ajaran 2010/2011 tercatat sebanyak 55.150 orang, terdiri dari 43.221 orang peserta dari SMA/MA, dan 11.929 orang peserta dari SMK.  
Peningkatan jumlah peserta UN itu karena ada yang mengulang setelah gagal di tahun sebelumnya, selain jumlah pesertanya yang relatif meningkat dari tahun ke tahun.(ant)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar