Rabu, 18 April 2012

Disperindag Tawarkan Peluang Bisnis Jarak Kepyar


Mataram, SE
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Barat menawarkan peluang bisnis jarak Kepyar (Ricinnus Communis L) yang belum tergarap secara optimal meskipun sudah ada pabrik pengolahan di Pulau Sumbawa.
“Sudah ada pabrik pengolahan minyak jarak kepyar di Pulau Sumbawa milik PT Bio Greenland. Kapasitas mesinnya mencapai 1.000 ton per hari tapi karena bahan baku yang minim, pabrik hanya mampu beroperasi dua kali seminggu. Kondisi itu menjadi peluang bisnis,” kata Kepala Seksi Pemberdayaan Perlindungan Konsumen, Disperindag NTB Ketut Sugiartha, di Mataram, Rabu.
Tawaran peluang bisnis jarak kepyar tersebut disampaikan pada acara Pasar Lelang Komoditi Agro II 2012, di Mataram, yang diikuti 70 pengusaha dari Provinsi NTB, Bali dan Jawa Timur.
Pada pasar lelang komoditi agro tersebut berhasil dilelang komoditas biji jarak kepyar sebanyak 200 ton dengan harga mencapai Rp560 juta.
Sugiartha mengatakan, PT Bio Greenland mengolah biji jarak kepyar untuk dijadikan minyak castrol yang akan diekspor ke sejumlah negara.
Perusahaan tersebut juga memanfaatkan kulit biji jarak yang sudah diolah sebagai pupuk organik untuk menyuburkan tanaman tembakau virginia.
“Kami sudah meninjau lokasi pabrik bersama PT BAT salah satu perusahaan rokok nasional yang memanfaatkan kulit biji jarak kepyar sebagai pupuk. Rencananya juga untuk pengganti bahan bakar batu bara dan gas untuk omprongan tembakau,” ujarnya.
Dengan adanya peluang bisnis tersebut, Sugiartha berharap kepada para investor atau pengusaha lokal untuk mau memanfaatkan peluang usaha yang terbuka luas di sektor perkebunan jarak kepyar.
“Peluang ada. Perusahaan penampung juga sudah ada. Tinggal bagaimana masyarakat NTB memanfaatkan peluang itu,” ujarnya.
PT Bio Greenland merupakan salah satu perusahaan di Jakarta, yang menjadi mitra investor dari Provinsi Akika, Jepang, dalam mengembangkan tanaman jarak Kepyar di Pulau Sumbawa dan Lombok, NTB, guna menghasilkan minyak castrol dan biomassa.
Perusahaan itu telah membangun pabrik pengolahan biji jarak kepyar di Desa Samapuin, Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa, sejak 2009.
PT Bio Greenland membeli biji jarak kepyar dengan harga yang semakin meningkat yakni Rp1.500/kilogram di 2010 menjadi Rp2.500/kilogram di 2011 dan diupayakan mencapai Rp3.000/kilogram di 2012. (ant)

1 komentar:

  1. Jika anda membutuhkan KONSULTAN MANAGEMENT INVESTASI PERUSAHAAN EKSPANSI USAHA DI BIDANG BIOENERGI KEHUTANAN PETERNAKAN PERIKANAN KHUSUSNYA UNTUK SELURUH KAWASAN PULAU SUMBAWA, KONTAK EMAIL NCUHIDOROWONI@GMAIL.COM

    BalasHapus