Minggu, 22 April 2012

Diduga Panitia Kong-Kalikong Mutu Proyek Jalan Perkotaan–Perdesaan Terabaikan


Sumbawa Besar. SE
Empat paket Proyek fisik jalan dan saluran program Pengembangan Kawasan Pemukiman Perdesaan (PKPP) bidang cipta karya PU Provinsi yang berlokasi di Kabupaten Sumbawa yang di kerjakan akhir tahun anggaran 2011 lalu, terus disorot pegiat LSM. Pasalnya kondisi fisik jalan lapisan penetrasi macadam (Lapen) dan saluran itu, dibeberapa titik sudah mengalami kerusankan sebelum mencapai umur konstruksi.
Hamzah, Ketua LSM Gerakan Masyrakat Sumbawa Pendukung Reformasi (Gempur) di ruang redaksi koran ini, Sabtu (21/04), menyebutkan, jika melihat buruknya hasil kerja kontraktor pemenang tender pada proyek tersebut besar kemungkinan akibat adanya muatan kepentingan para pihak yang bersifat sistemik.
“Panitia dalam menetapkan pemenang tender, diduga bermain kong–kalikong dengan berbagai pihak, urusan proyek mau berkwalitas atau tidak, sepertinya tak perduli. Dan secara buta-buta PPK pun tak segan-segan berani membayar hasil pekerjaan yang tidak menjamin keutamaan kualitas produk di lapangan,” ujarnya.
Hamzah didampingi Ketua LSM Kamita Khairil Anwar juga menilai hasil pekerjaan ke empat Kontraktor yang tidak memuaskan tersebut, terus akan dipersoalkan, bahkan beberapa gabungan LSM mengancam akan turun jalan melakukan aksi demo untuk mendesak Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) agar segera mengambil sikap tegas  meminta pekerjaan Lapen tersebut segera di bongkar dan di aspal ulang.
”Kami dari gabunan LSM akan lakukan aksi demo, bila PPK proyek tidak segera mengambil sikap tegas untuk memperbaiki kwalitas pekerjaan ini dengan cara harus dibongkar lalu di aspal kembali sesuai spesifikasi tehnis yang diharapkan,” pinta Hamzah.
Sedangkan ke empat perusahaan yang disinyalir selalu dimanja-manjakan oleh  panitia itu sebut Hamzah antara lain. CV. RM yang mengerjakan proyek PKPP di Desa Kebayan Kelurahan Brang Biji Kab Sumbawa dengan nilai  kontrak Rp. 1,2 miliar, kondisi aspalnya sepanjang kurang lebih 1 Km, ada puluan titik permukaan jalan yang sudah keropos dan dipastikan dalam waktu dekat diperkirakan akan hancur.
“Hal ini disebabkan pondasi jalan sepertinya tidak dilakukan pemadatan, begitu juga dengan pasangan salurannya tidak menggunakan pasangan pondasi batu kali sehingga sudah ada bagian saluran yang roboh,” tukasnya.
Bukan hanya itu, sebut Hamzah, proyek peningkatan jalan dan saluran yang dikerjakan CV. AG dengan biaya sebesar Rp. 1.450.000.000. lebih – lebih kualitasnya sangat memprihatinkan.
Pembangunan jalan dan saluran sepanjang 1. 243 meter di Desa Sekokat Labangka II biaya mencapai Rp. 943. 319.000, dikerjakan oleh CV. FI, serta pembangunan jalan dan saluran di desa Suka Damai Labangka IV sepanjang 1.398 meter kontaraktor pelaksananya CV. PS anggaran sebasar Rp. 1.034.319.000.
“keempat paket proyek yang belum habis masa pemeliharaannya tersebut, disinyalir sangat kental dengan penyimpangan,” ketus Hamzah.
Sementara PPK Proyek yang hendak dikonfirmasi hingga berita ini diturunkan sulit untuk dihubingi.(HG)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar